Laman

Translate

Rabu, 06 Maret 2024

lempar cakram

 LEMPAR CAKRAM

Lempar cakram merupakan salah satu cabang olahraga atletik pada nomor lempar. Tahukah kamu Bolaneters, apa pengertian lempar cakram dan bagaimana sejarah awal hingga teknik dasar lempar cakram?

Olahraga lempar cakram termasuk dalam perlombaan internasional yang sudah dilaksanakan di berbagai negara. Lempar cakram ikut dalam cabang olahraga atletik di berbagai kompetisi seperti Olimpiade, World Athletics, SEA Games, hingga PON (Pekan Olahraga Nasional) dan bisa diikuti oleh pria maupun wanita.

Meskipun sudah menjadi olahraga yang sering diperlombakan di tingkat nasional maupun internasional, ternyata masih ada yang belum mengetahui apa itu lempar cakram dan bagaimana teknik dasar olahraga tersebut.

Pengertian Lempar Cakram

Lempar cakram atau discus throw adalah salah satu cabang olahraga atletik kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau bahan lain yang bundar pipih yang dilemparkan. Lempar yaitu olahraga dengan dengan cara melempar, seperti lempar lembing, peluru, dan cakram. Cakram sendiri merupakan benda yang berbentuk piring yang memiliki bingkai yang terbuat dari sabuk besi.

Menurut menurut Adi (2008:73), menjelaskan bahwa lempar sebagai salah satu nomor perlombaan yang ada di dalam perlombaan cabang olahraga atletik. Dalam perlombaan atletik ini, para atlet melakukannya dengan gerakan melempar suatu objek yang memiliki bentuk bulat dan pipih dinamakan cakram dengan jarak sejauh mungkin mengikuti peraturan serta ketentuan yang sudah diberlakukan. Dalam lempar cakram masing-masing atlet diberikan 3 kali kesempatan untuk melempar.

Sedangkan menurut Mochtar (2011:124), lempar cakram adalah olahraga yang dilakukan dengan gerakan melempar atau melontarkan sebuah benda yang tergolong alat bantu. Dalam melakukan gerakan lemparan dilakukan dengan menggunakan satu tangan dari arah samping badan guna mencapai tujuan, yakni menempuh jarak sejauh-jauhnya seperti yang sudah ditentukan oleh peraturan.


Sejarah Singkat Lempar Cakram

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa lempar cakram termasuk sebagai cabang olahraga atletik. Olahraga ini juga menjadi salah satu warisan dari Olimpiade Kuno.

Pada saat itu, lempar cakram menjadi bagian dari kompetisi Pentathlon di masa Yunani Kuno pada 708 SM. Pentathlon adalah kompetisi Olimpiade kuno yang menampilkan lima cabang olahraga yaitu, lari, lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing dan gulat. Kemudian mulai dikenal masyarakat Yunani Kuno melalui seorang penyair kuno yaitu Homer.

Mulai dari situ lempar cakram mulai diperlombakan pada Olimpiade modern. Hal ini dibuktikan de Lempar cakram putra menjadi bagian dari Olimpiade pada edisi pertama di Athena pada tahun 1896. Disusul dengan perlombaan lempar cakram putri diikutsertakan di Amsterdam 1928.!

Teknik Dasar Lempar Cakram

Setelah mengetahui pengertian dan sejarah dari lempar cakram. Ternyata olahraga lempar cakram memiliki 4 teknik dasar yang perlu kamu ketahui. Berikut teknik dasar lempar cakram selengkapnya.

1. Teknik Memegang

Teknik memegang cakram merupakan teknik lempar cakram yang harus dikuasai pertama terlebih dulu. Teknik ini berpengaruh terhadap keberhasilan lemparan.

Berikut langkah-langkah teknik memegang cakram:

  1. Posisikan cakram pada tangan yang digunakan untuk melempar.
  2. Kemudian, pegang bagian tepi cakram dengan menyatukan jari telunjuk dan jari tangan dan menekuk
  3. ruas pertama atau paling ujung tiap-tiap jari kecuali ibu jari.
  4. Merenggangkan jarak antara jari yang satu dengan lainnya.
  5. Pastikan ibu jari sejajar pada cakram kira-kira 45 derajat dari posisi jari lainnya.
  6. Tempelkan badan cakram pada telapak tangan tepat pada titik berat cakram atau sedikit ke belakang.

2. Teknik Awalan

Teknik awalan pada lempar cakram terdiri dari tahap ayunan dan putaran. Bila kamu melakukan teknik awalan, jarak lemparan yang dihasilkan dapat semakin jauh.

Berikut langkah-langkah teknik awalan:

  1. Pertama, posisikan badan membelakangi sektor lemparan.
  2. Kemudian, renggangkan kaki selebar badan, tekuk sedikit lutut, dan tumpukan berat badan di kedua kaki.
  3. Ayunkan cakram ke kanan belakang kemudian ke kiri berulang-ulang.
  4. Rentangkan tangan kiri untuk menjaga keseimbangan.

3. Teknik Melempar

Teknik berikutnya yaitu teknik melempar. Teknik ini diawali dengan berputar, tepatnya saat cakram sudah beberapa kali diayunkan dari belakang ke depan dan cakram terakhir berada di depan.

Berikut langkah-langkah teknik melempar:

  1. Awali dengan posisi berdiri.
  2. Kemudian, renggangkan kaki selebar bahu dan belakangi arah lemparan.
  3. Pegang cakram menggunakan tangan kanan dan letakkan di bahu kiri.
  4. Lakukan gerakan melempar dengan meliukkan badan ke kiri dan ke kanan sebanyak dua kali.
  5. Putar badan hingga menghadap arah lemparan dan melepaskan cakram dari tangan pada liukkan ketiga.
  6. Tarik jari kelingking dari cakram sehingga tersisa jari telunjuk yang menyentuh cakram.
  7. Akhiri dengan menjaga keseimbangan badan.

4. Teknik Akhiran

Teknik akhiran adalah gerakan lanjut yang akan dilakukan guna memulihkan stabilitas tubuh serta menghindari adanya kesalahan. Selain itu, teknik ini dilakukan dengan untuk mengerem, hal ini juga berguna menjaga dan terhindar dari pelanggaran.

Teknik akhiran dilakukan dengan cara mengganti tungkai kaki dengan cara sangat cepat setelah cakram dilepaskan dari tangan. Tungkai kaki kanan ditekuk dan tungkai kaki kiri diayunkan ke arah belakang dan melayang.

Peraturan Lempar Cakram

Berikut adalah peraturan dasar lempar cakram sesuai regulasi Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF).

  • Berat cakram untuk atlet putra adalah 2 kg dengan garis tengah 219-221 mm. Sementara berat cakram yang digunakan oleh atlet putri nomor lempar cakram cabang olahraga atletik adalah 1 kg dengan garis tengah 180-182 mm.
  • Untuk mengukur lemparan, cakram harus mendarat di dalam sektor yang telah ditandai dan atlet tidak boleh meninggalkan lingkaran sebelum cakram mendarat.
  • Pada perlombaan lempar cakram, lemparan dinyatakan sah jika dalam keadaan berikut ini, kecuali cakram jatuh di luar sektor, menggelinding masuk sektor.
  • Atlet biasanya akan melakukan empat atau enam kali lemparan per kompetisi.
  • Jika hasil seri, pemenangnya adalah atlet dengan upaya terbaik berikutnya.

Lapangan Lempar Cakram



Salah satu hal menarik dalam olahraga lempar cakram yaitu adanya jaring-jaring penutup yang ditempatkan di lingkaran lempar. Hal ini bertujuan untuk keselamatan penonton dari lemparan cakram yang salah sasaran dari area yang sudah ditentukan.

Jaring-jaring dari lapangan lempar cakram dibuat agar dapat menahan cakram seberat hampir 2 kilogram yang muncul dengan kecepatan 25 meter/detik.

Berikut ini standar internasional ukuran lapangan untuk lempar cakram:

  • Ukuran garis tengah lapangan = 2,50 meter.
  • Lingkaran yang digunakan untuk melempar terbuat dari baja atau metal (perlombaan resmi).
  • Ukuran perpanjangan dari garis tengah = 0,75 meter.
  • Besar sudut untuk melempar = 40ยบ.
  • Ukuran garis batas untuk melempar = 5 cm.

Gaya Lempar Cakram

Pada dasarnya, terdapat dua gaya dalam lempar cakram yakni gaya samping dan gaya belakang.

Gaya samping dilakukan dengan menyamping ke arah sasaran, ayunkan lengan kanan ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri dan kaki kanan selalu di belakang. Pada posisi melempar badan merendah lengan kanan di belakang dan pandangan fokus ke arah sasaran. Setelah cakram terlepas, kaki kanan melangkah ke depan berpijak di posisi kaki kiri yang telah terayun ke belakang.

Gaya belakang dilakukan dengan sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan, ayunkan lengan kanan ke belakang, putar kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur ke arah lemparan. Kaki kanan diayun ke kiri untuk berpijak, setelah cakram lepas dari tangan, kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri ke belakang.


Senin, 04 Maret 2024

Permainan Softball

 SOFTBALL

Ada banyak olahraga yang masuk kategori permainan, salah satunya adalah permainan softball. Softball sekilas mirip dengan permainan baseball dan juga mirip dengan permainan bola kasti yang ada di Indonesia. 

Softball dikenal sebagai permainan memukul bola dengan ukuran kecil, bola yang digunakan memang mirip dengan bola untuk baseball dan kasti. Namun, dilansir dari beberapa sumber dijelaskan bahwa ukuran bola untuk softball lebih besar sedikit. 


Selain dari itu, masih ada beberapa perbedaan yang membuat softball tidak bisa disebut sebagai baseball. Bagi siapa saja yang menyukai kegiatan olahraga yang seru dan menyenangkan, maka memainkan softball bisa dipertimbangkan. 

Hanya saja, permainan ini tidak cukup hanya dilakukan dua orang apalagi seorang diri. Minimal terdiri dari dua kelompok, dimana dalam satu kelompok ada 9 orang. Jika dimainkan untuk kesenangan sendiri maka jumlah kelompok bisa dibawah 9 orang. Lalu, seperti apa permainannya? Berikut informasinya. 

Sejarah Permainan Softball

Sebelum membahas lebih jauh mengenai segala hal tentang permainan softball, maka bisa mengetahui dulu sejarahnya seperti apa. Permainan ini sebelum dikenal luas seperti sekarang dan dinikmati banyak orang, merupakan permainan yang diciptakan oleh George Hancock. 

George menciptakan softball di tahun 1887, tepatnya di Chicago, Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, softball tak hanya dimainkan orang-orang tertentu dari daerah tertentu melainkan semakin berkembang. 

Permainan ini kemudian dimainkan secara luas dan kemudian memunculkan sejumlah peraturan untuk membuatnya rapi dan bisa dinikmati siapa saja. Peraturan tentang permainan ini kemudian diatur oleh Federasi Softball Internasional (ISF). 

Sejak awal ditemukan dan diperkenalkan kepada publik, softball dimainkan di dalam ruangan saja dengan menggunakan bola berukuran kecil. Memasuki abad ke-20, permainan ini kemudian mulai digelar di luar ruangan menggunakan bola dengan ukuran lebih besar. 

Perkembangan softball terus berlanjut, dan untuk pertama kalinya di tahun 1933 digelar kejuaraan untuk permainan softball. Kejuaraan ini pertama kali dilaksanakan di bawah lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America).

Teknik Dasar Permainan Softball

Dalam permainan softball terdapat sejumlah aturan dan juga teknik permainan, jadi dengan adanya ketentuan ini para pemain tidak asal memukul bola dan tidak asal berlari. Dalam softball ada tiga teknik dasar permainan, berikut detailnya.

1. Teknik Melempar Bola

Teknik dasar yang pertama dalam permainan softball adalah melempar bola. Pelempar bola disebut dengan istilah pitcher, bola yang dilempar nantinya akan dipukul oleh tim lawan. 

Dalam teknik melempar bola, terdapat tiga cara yang bisa dipilih salah satunya oleh pelempar bola. Tiga cara tersebut adalah sebagai berikut.

a. Lemparan Atas (Overhand Throw)

Sesuai dengan namanya, lemparan atas adalah teknik melempar bola dengan posisi bola berada di atas kepala pelempar bola. Tekniknya dimulai dengan mendorong bola ke belakang sampai ke belakang kepala.


Lalu dilempar ke arah depan dimana pemaian yang memegang tongkat pemukul sudah bersiap. Teknik ini umum digunakan karena menjadi teknik paling mudah dan resiko gagal lebih kecil.

b. Lemparan Samping (Sidehand Throw)

Teknik melempar bola yang kedua adalah lemparan samping, sesuai namanya pelempar akan meletakan bola di genggaman tangan dan diayun ke sisi tubuh.


Sisi mana yang dipilih bisa disesuaikan dengan kondisi pelempar bola atau keinginan mereka. Bola yang akan dilempar ditarik dulu ke belakang dari salah satu sisi tubuh sambil mengangkat kaki yang posisinya di depan. 

Kemudian dilempar ke depan sambil menurunkan kaki dan mencondongkan tubuh ke depan juga. Teknik ini juga umum digunakan, apalagi di berbagai film dan serial yang mengusung tema permainan ini.

c. Lemparan Bawah (Underhand Throw)

Teknik melempar bola yang terakhir adalah lemparan bawah, jadi posisi bola dipegang dan diayun di bagian bawah dengan kedua kaki ditekuk. Lalu bola dilempar ke depan dengan cara diayun.


Lemparan bawah menjadi teknik yang jarang digunakan, biasanya teknik ini dipakai dalam keadaan darurat dan tidak membutuhkan waktu cepat. Bagi pemain softball, teknik ini tetap perlu dipelajari dan dikuasai sebagai antisipasi saat dibutuhkan.

2. Teknik Menangkap Bola

Dalam permainan softball, pemain tidak hanya ada yang ditugaskan melempar bola namun juga menangkap bola. Pemain yang mendapat tugas ini biasanya menjaga base untuk menangkap bola lebih dulu dibanding kedatangan pemain ke base. 

Sama seperti teknik melempar bola, teknik menangkap bola juga terdapat 3 cara. Yaitu: 

a. Bola Datar (Straight Ball)


Teknik menangkap bola yang pertama adalah teknik bola datar, digunakan saat menangkap bola yang gerakannya lurus ke arah depan.

Caranya, pemain berdiri, kaki dibuka atau mengangkang, pandangan lurus ke depan, dan tangan di posisi bersiap menangkap bola di depan dada.

b. Bola Lambung

Teknik menangkap bola yang kedua adalah teknik bola lambung, digunakan untuk menangkap bola yang yang posisinya terlihat sudah akan jatuh. Sehingga pemain berdiri, kaki mengangkang, dan meletakan tangan ke depan wajah.


Pemain bisa menangkap bola dengan kedua tangan bisa juga dengan satu tangan saja. Bergantung pada seberapa tinggi bola yang akan ditangkap sekaligus seberapa cepat bola melaju ke arah penangkap bola tersebut.

c. Bola Menggelinding (Ground Ball)


Teknik terakhir dari menangkap bola adalah bola menggelinding atau ground ball. Teknik ini digunakan saat menangkap bola yang arahnya dari bawah atau bergerak rendah dari depan ke arah penangkap bola.

Pemain yang menangkap bola dengan teknik ini perlu berlutut agar bisa menangkap bola dengan mudah. Bola umumnya ditangkap dengan kedua tangan dimana salah satunya sudah menggunakan sarung tangan atau glove khusus permainan softball.

3. Teknik Memukul Bola

Teknik dasar ketiga dalam softball adalah teknik memukul bola. Dalam permainan ini memang ada pemain yang tugasnya memukul bola, menangkap bola, dan juga melempar bola. Sistemnya bergantian sesuai dengan aturan yang berlaku di dalam softball. 

Dalam memukul bola, softball memiliki dua teknik atau dua cara. Yaitu: 

a. Pukulan Swing 

Teknik ini membuat pemain perlu mengayunkan pukulan untuk mendapatkan hasil bola melengking dengan sangat baik dan terpelanting jauh. Pemain di posisi ini perlu berdiri dengan kedua kaki ditekuk sambil tangan bersiap memukul bola dengan memegang pemukul. 

Pemukul kemudian diayun sesuai arah datangnya bola dan seolah dipukul tepat ke arah pelempar bola atau pitcher tadi. Adanya gerakan mengayun inilah yang membuat teknik ini disebut pukulan swing

b. Pukulan Tumbuk

Teknik atau cara kedua dalam memukul bola dalam softball adalah pukulan tumbuk. Berbeda dengan pukulan swing dimana pemain seolah mengayunkan tangan yang memegang pemukul. Pada teknik ini pemain tidak perlu mengayunkan tangan dan pemukul.

Lapangan Permainan Softball

Jika membahas mengenai permainan softball, maka kurang lengkap rasanya jika tidak membahas mengenai lapangan. Dalam permainan ini, baik bentuk maupun pengaturan segala unsur di dalam lapangan juga diatur sedemikian rupa. Ilustrasi di atas bisa memberi gambaran bagaimana desain atau tampilan lapangan softball. 

Sesuai dengan penjelasan Dr. Anggi Setia Lengkana, M.Pd. dan juga Rana Gusti Nugraha, M.Pd. dalam buku mereka yang berjudul Softball dan Baseball (Teori dan Praktek). Dijelaskan bahwa bentuk dari lapangan softball adalah bujur sangkar. 

Lapangan berbentuk bujur sangkar ini kemudian terbagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah foul dan juga fair (daerah permainan). Mengenai ukuran, berikut detail ukuran untuk lapangan softball: 

  • Panjang lapangan 16,76 sampai 18, 29 meter. 
  • Jarak dari home base ke posisi pelempar (pitcher plate) adalah 13,07 meter. 
  • Tempat pelempar berukuran 60 x 15 cm. 
  • Permainan softball memiliki tiga tempat pemberhentian atau base, yaitu base 1, base 2, base 3, sedangkan base 4 langsung dilalui dan merupakan tempat untuk memukul. 

Adapun untuk base biasanya berbentuk bantalan karpet, yaitu karpet dengan ukuran 38 x 38 sentimeter dan dengan ketebalan sekitar 12,5 sentimeter. Home base berukuran 42,5 sentimeter atau 43 x 21,5 centimeter dengan setiap sisi puncak berukuran 30 sentimeter.

Perlengkapan Permainan Softball

Memainkan permainan softball tentunya tidak cukup hanya memiliki pemain dalam jumlah yang sesuai. Pemain juga butuh lapangan dan sejumlah peralatan yang mendukung jalannya permainan. 

Secara umum, softball memiliki sejumlah perlengkapan permainan yang tentunya bersifat wajib tersedia. Apa saja perlengkapan tersebut? Berikut beberapa diantaranya: 

1. Bats (Pemukul Bola)

Perlengkapan yang pertama dalam softball adalah pemukul bola, bentuknya seperti pemukul baseball dengan bentuk lurus dan membesar di bagian ujung. Terbuat dari aluminium berbentuk bulat dan mengecil di area pegangan. Berikut detail ukuran pemukul bola di softball: 

  • Diameter: 2¼ inchi
  • Panjang: 34 inchi atau 86,4 sentimeter
  • Bahan kayu: atau logam
  • Safety grip: 15 inchi (karet)

2. Bola

Softball tidak akan bisa dimainkan tanpa bola karena basis permainan ini adalah memukul bola. Jadi, perlengkapan wajib berikutnya adalah bola dan mirip dengan bola untuk kasti maupun untuk baseball. Berikut detail karakteristiknya: 

  • Berat: 6 sampai 7 ons
  • Keliling: 11 7/8 sampai dengan 12 1/8 inchi.

3. Gloves

Para pemain softball juga akan dibekali dengan satu sarung tangan yang terbuat dari material kulit. Pada beberapa bagian diberi anyaman untuk memberi perlindungan tambahan. Sehingga tangan tetap aman saat menangkap bola yang dipukul dengan keras.

4. Body Protector dan Helmet

Para pemain juga akan mendapatkan body protector yang melindungi bagian dada sampai perut. Kemudian juga dibekali dengan pelindung untuk kaki dari dengkul sampai ke pergelangan kaki. Ditambah dengan helm yang bagian depan untuk wajah diberi plat dari material besi yang kuat.

5. Home Plate

Berbentuk pipih dan biasanya terbuat dari material karet yang menjadi tanda dari home di lapangan softball.

6. Base 1, 2 dan 3

Base pada lapangan softball total ada 4, satu diantaranya adalah home base yang dijelaskan di poin sebelumnya. Sementara 3 lagi adalah base 1, 2, dan 3 yang seluruhnya berbentuk segi empat dan dibuat dari keset atau karung goni.

7. Pitcher Plate

Perlengkapan satu ini berbentuk pipih persegi panjang dan terbuat dari material kanvas. Fungsinya adalah sebagai tanda dan batas bagi pelempar bola atau pitcher.

Aturan Permainan dan Jumlah Pemain

Softball bisa dimainkan dengan mudah dan dijamin adil untuk semua tim yang bermain selama semua pihak mengikuti aturan. Jadi, dalam permainan ini terdapat sejumlah aturan baku. Berikut detailnya: 

  • Permainan softball terdiri antara 2 tim.
  • Setiap tim terdiri dari 9 pemain, bisa seluruhnya adalah perempuan atau campuran.
  • Satu sesi permainan berlangsung selama 7 inning (babak) dan dibagi menjadi dua bagian, yakni inning atas dan inning bawah.
  • Setiap tim memukul satu kali di setiap inning sebelum bertukar sisi.
  • Tim bertahan (fielding team) terdiri atas seorang pelempar, penangkap, pemain di base pertama, base kedua, base ketiga, tiga deep fielder, dan seorang shortstop.
  • Seorang pemukul harus berhasil memukul bola dan berlari ke base sebanyak mungkin. Setelah berhasil kembali ke home base, pemain akan mencetak nilai.
  • Home run tercipta ketika bola dipukul ke area bola tidak bisa lagi diambil. Home run memungkinkan pemukul dan semua pemain yang berada di base untuk kembali ke home base dan mencetak angka.
  • Kecuali home run, fielding team bisa mencegah tim pemukul mencetak angka dengan membuat pemukul tidak mampu memukul bola, 
  • Area di antara base 1 dan 3 adalah zona terlarang. Ketika bola melintasi area ini sebelum menyentuh tanah, permainan harus diulang dengan lemparan baru.

Diluar aturan tersebut, masih ada aturan lain terkait penggunaan perlengkapan permainan softball. Misalnya terkait pemukul yang harus terbuat dari material apa dan ukurannya berapa. Jadi, setiap tim harus menyiapkan perlengkapan sebaik mungkin akan sesuai dengan aturan yang berlaku.